Program Studi Pendidikan Geografi dan Program Studi Geografi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk menguatkan kapasitas kelompok sadar wisata terhadap pengurangan resiko bencana hidrometeologis. Pengabdian masyarakat ini digelar pada Senin dan Selasa, 27 sampai 28 Juni 2022. Kegiatan menghadirkan tiga pembicara yakni: 

  1. Prof. Dr. Muhammad Zid, M.Si yang memaparkan materi dengan judul “Pengurangan Risiko Bencana Melalui Pemetaan Partisipatif di Desa Wisata Cisaat Kecamatan Ciater Kabupaten Subang”.
  2. Dra. Asma Irma, M.Si dengan materi “Peningkatan Kapasitas Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Hidrometeorologis melalui Literasi Iklim Bagi Masyarakat Desa Cisaat”
  3. Sony Nugratama H., M.Si dengan materi paparan “Peningkatan Kapasitas Kelompok Sadar Wisata Terhadap Risiko Bencana di Desa Wisata Cisaat, Kecamatan Ciater Kabupaten Subang” 
 

     Peserta juga diberikan pemahaman dalam mengidentifikasi potensi bencana melalui pemetaan partisipatif. “Pemetaan yang dilakukan secara partisipatif akan menguntungkan masyarakat, karena masyarakat dilibatkan dalam pembuatan peta untuk mengurangi resiko bencana yang ada di desanya” tutur Prof. Zid. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk dapat memahami Penguatan terhadap resiko bencana hidrometeorologis tersebut, peserta diberikan tips untuk menilai tingkat lebat tidaknya hujan secara sederhana dengan melihat jarak pandang saat hujan turun. Sehingga para peserta dapat mengidentifikasi resiko bencana hidrometeorologis yang mungkin terjadi seperti yang dikatakan Ibu Dra. Asma Irma. Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman dalam membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) di tingkat desa melalui beberapa tahapan seperti penilaian resiko bencana secara partisipatif, rencana kontijensi dan pembuatan kebijakan Peraturan Desa. 

      Forum Pengurangan Resiko Bencana sangat penting bagi Desa, dikarenakan Desa Cisaat saat ini sudah menjadi desa wisata. Adanya FPRB akan memudahkan koordinasi dalam mengantisipasi terjadinya bencana, seperti yang disampaikan Sony Nugratama, M.Si. Banjir yang terjadi di Desa Cisaat di tahun 2021 dapat dijadikan indikator penurunan kualitas lingkungan. Oleh sebab itu, masyarakat perlu mewaspadai hal tersebut dengan kesiapsiagaan yang direncanakan bersama-sama agar kejadian banjir tidak terulang kembali. 

                 Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam dan juga ulah manusia, menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) salah satu bahaya yang sering terjadi di bumi adalah bahaya hidrometeorologi. Bahaya ini menjadi salah satu yang beberapa kali melanda Kabupaten Subang seperti tanah longsor, banjir, angin putting beliung dan kekeringan. Bencana alam dapat terjadi kapan dan dimana saja, dampak bencana dapat dinilai berdasarkan korban jiwa, kerusakan, atau kerugian yang dihasilkan. 

               Kebencanaan merupakan pembahasan yang sangat komprehensif dan multi dimensi. Setiap tahun frekuensi kejadian bencana terus meningkat, untuk itu perlu pemahaman terhadap penanggulangan semua pihak, karena bencana merupakan urusan semua. Dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah pusat, daerah dan masyarakat sangat diperlukan agar tidak ada korban jiwa akibat bencana. Suryana, Kepala Desa Cisaat berharap adanya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya Kelompok Sadar Wisata terhadap kesiapsiagaan menghadapi bencana

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *