Narasumber lainnya yaitu Bapak Yoga Candra Maulana yang merupakan dosen Universitas 45 Bekasi menyampaikan bahwa kejadian bencana di Indonesia sebagian besar disebabkan akibat aktivitas geologi dan hidrometeorologi. Hal tersebut dikarenakan Indonesia berada pada jalur cincin api (ring of fire). Indonesia yang terletak di antara pertemuan lempeng Indo Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Selain potensi bencana gempa bumi, aktivitas gunung berapi juga merupakan potensi yang cukup besar terjadi di Indonesia.
Dampak dari aktivitas gempa bumi dapat berupa gelombang tsunami yang beberapa kali terjadi di daerah pantai bagian selatan Pulau Jawa. Selain bencana geologi, potensi bencana terbesar juga diakibatkan hidrometeorologi. Perubahan lingkungan yang terjadi di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia memberikan ancaman terhadap kehidupan makhluk hidup. Banjir, tanah longsor, angin kencang/puting beliung merupakan bencana hidrometeorologi. Hampir sepanjang tahun beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana-bencana tersebut, sehingga diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bagi masyarakat khususnya para peserta didik. Dalam hal kesiapsiagaan, narasumber ketiga berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi yaitu Bapak Agung yang menyampaikan pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi bencana yaitu gempa bumi.
Hal ini dikarenakan pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi masih minim. Berdasarkan pengalamannya masyarakat masih panik ketika menghadapi gempa bumi, dan kurang memahami tindakan-tindakan yang harus dilakukan saat terjadinya gempa bumi. Dalam kegiatan ini juga dilakukan simulasi sederhana saat kejadian gempa bumi di sekolah. Para peserta diajarkan bagaimana menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi dan melakukan evakuasi secara mandiri. Selain itu, pihak sekolah juga diberikan arahan untuk menentukan dan menyiapkan rambu evakuasi serta titik kumpul saat terjadinya gempa bumi.