Tim dosen Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta yang diketuai oleh Prof. Dr. Muhammad Zid, M.Si dengan anggota tim yaitu Sony Nugratama H., M.Si. melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Dunia Usaha, Pemda, dan Instansi Pendidikan (PPM-KDUPIP) yang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi yang diwakili oleh Bapak Wiratma Puspita, M.Si dan Madrasah Aliyah Alawiyah Kota Bekasi dalam memberikan pelatihan “Literasi Mitigasi Bencana Berbasis Informasi Geospasial” kepada warga sekolah pada hari Minggu, 26 Mei 2024. Jumlah peserta kegiatan P2M-KDUPIP terdiri dari peserta didik sebanyak 45 orang, 3 orang guru serta tenaga kependidikan yang berjumlah 2 orang.
Acara dibuka dengan penyampaian materi sekaligus sambutan Ketua Pelaksana P2M-KDUPIP UNJ oleh Bapak Prof. Dr. Muhammad Zid, M.Si. Dalam paparannya beliau menyampaikan betapa pentingnya melakukan mitigasi bencana di sekolah. Mengingat bahwa Kota Bekasi memiliki potensi kejadian bencana berupa banjir, gempa bumi, kebakaran dan konflik sosial. Adanya kegiatan P2M-KDUPIP UNJ merupakan salah satu upaya peran serta perguruan tinggi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal ini Madrasah Aliyah Alawiyah di Kota Bekasi. Beberapa kejadian bencana pernah terjadi di Kota Bekasi, bencana banjir yang terjadi dalam lima tahun terakhir memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat Kota Bekasi. Adapun kejadian gempa bumi beberapa kali dirasakan oleh masyarakat Kota Bekasi. Seperti diketahui bersama bahwa potensi gempa bumi salah satunya berasal dari Sesar/Patahan Baribis. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para siswa dapat menyampaikan pengetahuannya kepada keluarga di rumah. Selain itu, mereka juga tidak panik jika terjadi gempa bumi yang dirasakan baik di sekolah maupun di rumah masing-masing. yang negara dengan tingkat kejadian bencana cukup tinggi.

Narasumber lainnya yaitu Bapak Yoga Candra Maulana yang merupakan dosen Universitas 45 Bekasi menyampaikan bahwa kejadian bencana di Indonesia sebagian besar disebabkan akibat aktivitas geologi dan hidrometeorologi. Hal tersebut dikarenakan Indonesia berada pada jalur cincin api (ring of fire). Indonesia yang terletak di antara pertemuan lempeng Indo Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Selain potensi bencana gempa bumi, aktivitas gunung berapi juga merupakan potensi yang cukup besar terjadi di Indonesia. 
Dampak dari aktivitas gempa bumi dapat berupa gelombang tsunami yang beberapa kali terjadi di daerah pantai bagian selatan Pulau Jawa. Selain bencana geologi, potensi bencana terbesar juga diakibatkan hidrometeorologi. Perubahan lingkungan yang terjadi di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia memberikan ancaman terhadap kehidupan makhluk hidup. Banjir, tanah longsor, angin kencang/puting beliung merupakan bencana hidrometeorologi. Hampir sepanjang tahun beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana-bencana tersebut, sehingga diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bagi masyarakat khususnya para peserta didik. Dalam hal kesiapsiagaan, narasumber ketiga berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi yaitu Bapak Agung yang menyampaikan pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi bencana yaitu gempa bumi. 
Hal ini dikarenakan pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi masih minim. Berdasarkan pengalamannya masyarakat masih panik ketika menghadapi gempa bumi, dan kurang memahami tindakan-tindakan yang harus dilakukan saat terjadinya gempa bumi. Dalam kegiatan ini juga dilakukan simulasi sederhana saat kejadian gempa bumi di sekolah. Para peserta diajarkan bagaimana menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi dan melakukan evakuasi secara mandiri. Selain itu, pihak sekolah juga diberikan arahan untuk menentukan dan menyiapkan rambu evakuasi serta titik kumpul saat terjadinya gempa bumi.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *