Pelaksanaan P2M Rumpun Geografi di SMA N 10 Jakarta

Pelaksanaan P2M dilakukan pada ruang audio visual untuk materi dari narasumber 1 dan narasumber 2 dengan sasaran para siswa SMA Negeri 10 Jakarta yang teridiri atas 36 siswa dan untuk narasumber 3 dengan sasaran para guru SMA  Negeri 10  Jakarta yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari bodang studi rumpun IPS, Matematika dan Bahasa. 

Acara diawali dengan sambutan Kepala Sekolah SMA N 10, Ibu Rumsilah, S.Pd  yang dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan P2M ini penting untuk menambah pengetahuan siswa terkait literasi iklimdan dampak dari perubahan iklim maupun mitigasi bencana gempa bumi, sehingga siswa menjadi lebih paham dan mengethaui mekanisme penanggulangan bencana terkait hidrometerologis maupun bencana gempa bumi. Bu Rumsilah menambahkan bahwa SMA Negeri 10 terbuka untuk menjadi mitra yang berkelanjutan untuk berbagai kegiatan pengabdian atau yang lain untuk meningkatkan pegetahuan dan pemahaman siswa maupun guru. Saat ini program kemiteraan SMA N 10 telah dilakukan dengan berbagai institusi baik institusi pemerintah maupun swasta serta lembaga pendidikan yang ad adi sekitar Jakarta. Kedepan diharapkan program serupa terutama yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi bisa dilakukan kembali dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Rumpun Geografi FIS UNJ yang diwakili oleh Bapak Ilham B. Mataburu, M.Si, dengan memperkenalkan seluruh anggota tim P2M dan mitra dari BPBD Jakarta, dan menyampaikan maksud dari pelatihan ini dilakukan dan tentang pentingnya pelaksanaan P2M yang merupakan salah satu wujud nyata dari tugas dosen yang merupakan tuntutan dari Tri Dharma perguruan tinggi.

Matteri selanjutnya disampaikan narasumber 2 oleh Bu Priyanka P, M.Si dan Anggi, S.Kom yang berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta. Acara diawali dengan  menyampaikan tentang Sejarah kejadian bencana gempa bumi di Jakarta sejak era kolonial, serta dampak yang ditimbulkan pada setiap kejadian bencana. Posisi Jakarta yang berada dekat dengan garis sesar aktif termasuk yang berisiko terhadap kejadian gempa bumi. Fakta Sejarah telah menunjukkan kajadian-kejadian tersebut, sekalipun durasi antar kejadian gempa sangat Panjang. Gempa bumi juga telah menjadi perhatian bagi pemerintah DKI Jakarta dengan dimasukkannya Gempa bumi sebagai salah bencana yang berisiko. Narasumber menyampaikan strategi peningkatan kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang dibagi dalam 3 fase Tindakan-tindakan yang harus dilakukan, yaitu fase  sebelum terjadi gempa, saat terjadi  terjadi gempa dan setelah kejadian gempa. Acara selanjutnya dilakukan simulasi kejadian gempa, dimana seluruh peserta diminta melakukan Tindakan perlindungan diri dengan berlindung ditempat-tempat yang aman seperti menjauhi kaca, berdiri dan merapat pada dinding yang kokoh, berlindung dibawah kursi, atau meja serta melindungi kepala dengan tanagn maupun tas. Pada bagian akhir dilakukan diskusi interaktif

Narasumber 3 (Dr. Ode Sofyan Hardi, M.Si., M.Pd) dengan materi pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah pada kurikulum merdeka tingkat SMA/MA. Pelatihan dilakukan terhadap 15 orang di SMA Negeri 10 baik dari rumpun IPS maupun IPA. Proses pelaksanaan diawali dengan penjelasan tentang penerapan kurikulum merdeka serta kendala-kendala yang dialami pada proses pembelajaran yang menjadi penghambat dalam pembelajaran khususnya terkait dengan penerapa model pembelajaran berbasis problem based learning (PBL) maupun Project based learning (PjBL). pemahaman lingkungan belajar maupun mekanisme evaluasinya.  penelaahan Capaian Pembelajaran(CP) menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan indikator setiap TP, sehingga pembagian waktu kegiatan pembelajaran itu dapat ditentukan lalu bagaimana seorang guru bisa mendesain dan mempergunakan waktu tersebut untuk kegiatan tahapan demi tahapan dari Model Pembelajaran berbasis Masalah atau Proyek yang merupakan pembelajaran Abad 21 sekaligus model yang memang dipergunakan dalam Kurikulum Merdeka ini. Harapan dari pelatihan ini bagaimana guru mampu membuat beberapa modul dari tiap-tiap mata pelajaran yang nantinya dapat digunakan oleh guru dan juga peserta didik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *