Rumpun Geografi Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (Selasa, 25 Februari 2025) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berkolaborasi dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri 47 Jakarta dengan tema peningkatan “Pengelolaan Lingkungan Melalui Literasi Pendidikan Perubahan Iklim”. Dalam sambutannya, Ketua Tim Pengabdian UNJ, Ibu Dra. Asma Irma, M.Si menyampaikan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan sejak dini. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya paham isu perubahan iklim, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan dihadiri oleh Siswa Pencinta Lingkungan (SPL) dan sebagai narasumber adalah Ketua Tim Pengabdian UNJ, Deputi Klimatologi BMKG Bapak Agus Sabana Hadi, M.Si, serta mahasiswa dari rumpun Geografi Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat memahami dampak perubahan iklim terhadap kehidupan sehari-hari dan aksi nyata yang dapat dilakukan dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga. Disamping itu siswa juga diminta membawa botol minuman sendiri sebagai upaya meminimalisir pemanasan global dan mengurangi dampak bencana hidrometeorologis yang mungkin terjadi di tempat tinggal siswa. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan pengetahuan siswa terhadap perubahan iklim meningkat 78 persen setelah diberikan sosialisasi oleh narasumber. Selain itu, siswa juga terlihat antusias mengikuti kegiatan ini dengan berbagai pertanyaan yang diajukan kepada narasumber.
Rangkaian kegiatan meliputi penyuluhan, diskusi interaktif, serta workshop pembuatan media literasi sederhana tentang perubahan iklim oleh siswa, seperti poster, infografis, dan vlog edukatif. Selain itu, dilakukan pula penanaman tanaman hijau sebagai simbol komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kepala SMPN 47 Jakarta, Bapak Supriyono, S.Pd., MM, mengapresiasi inisiatif UNJ dan berharap kolaborasi semacam ini dapat berkelanjutan. “Kegiatan ini sangat relevan dan membuka wawasan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Mereka menjadi lebih sadar bahwa perubahan iklim bukan hanya isu global, tetapi juga bisa dirasakan dampaknya secara lokal,” katanya. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi program Diktisaintek Berdampak, di mana mahasiswa turut terlibat langsung dalam kegiatan edukatif berbasis pemberdayaan masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang berdampak positif dalam membentuk budaya sekolah yang ramah lingkungan dan tanggap terhadap isu-isu perubahan iklim. (SNH)